Internet Maketing (sejarah perkembangan Lazada)

Keberhasilan sistem perdagangan online di Indonesia tidak lepas dari antusiasme masyarakat Indonesia yang mendambakan sebuah kepraktisan dalam berbelanja. Lazada adalah salah satu toko online terbaik tanah air yang hadir dengan konsep produk yang lengkap dan kemudahan belanja online pesan antar.
Merupakan sebuah perjalanan yang menabjubkan bagi Lazada dan orang-orang dibelakanganya yang membuat Lazada menjadi besar seperti sekarang. Bayangkan saja, Dalam kurun waktu satu tahun, Lazada kini telah menjadi toko online terbesar di Indoneia. Wajar bila banyak yang menjuluki Lazada sebagai “The Fastest Growing e-commerce in Indonesia”.


  1. Sejarah Berdiri dan Berkembangnya Lazada





Januari 2012 – Rocket Internet yang bermarkas di Berlin, Jerman, mendirikan sebuah kantor di ibukota Indonesia, Jakarta. Saat itu Rocket Internet baru memperkerjakan 4 orang karyawan di Lazada.
15 Maret 2012 –  Website Lazada (Lazada.co.id) diluncurkan pada bulan Maret 2012, bukan hanya di Indonesia saja namun juga di Philipina, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan menjadikan Lazada sebagai toko online yang kini tidak asing lagi di telinga setiap orang di wilayah Asia Tenggara. Tepatnya pada tanggal 15 Maret lazada.co.id terbuka untuk umum, dengan 4 kategori utama dan 4.000 produk didalamnya.
22 Maret – Selang satu minggu setelah peluncuran, lazada.co.id mendapatkan pelanggan pertamanya, yang kemudian memberikan testimoni pada sebuah interview mengenai kepuasaanya berbelanja di lazada.co.id.
April 2012 – Dengan pelayanan terbaik dari segi kelengkapan produk, pelayanan, dan kelengkapan sistem pembayaran termasuk COD, dalam jangka waktu satu bulan setelah peluncuran, jumlah pelanggan lazada.co.id telah mencapai 1000 pelanggan.
Juni 2012 –  Semakin banyaknya ragam produk yang dijual di lazada.co.id, membuat Lazada membuka kantor baru yaitu sebuah warehouse dan pusat distribusi, kantor terbaru ini menampung dengan baik tiap produk yang tampil pada website dan mengatur tiap pemesanan pelanggan dengan teliti sehingga kemungkinan kesalahan pengiriman kecil terjadi.
Agustus 2012 – Berkat keseriusan dan kerja keras seluruh karyawan dibelakang Lazada, pada bulan Agustus lazada.co.id menjadi top 100 website di Indonesia. Dibulan ini pula Lazada telah memiliki 200 karyawan.
September 2012 – Berkat cepatnya perkembangan lazada.co.id yang diiringi dengan atusiasme masyarakat Indonesia terhadap sistem belanja online, pada bulan sepember Lazada.co.id telah menduduki top 70 website di Indonesia.
14 September 2012 – JP Morgan Asset Management mengkonfirmasi investasi terhadap jaringan LAZADA Asia Tenggara. CEO LAZADA Regional Asia Tenggara, Maximilian Bittner, menyatakan “Kami sangat merasa terhormat untuk menyambut JP Morgan untuk menjadi investor kami dan tentunya sangat bahagia bergabung dengan investor dengan berbagi visi dan kepercayaan akan potensi besar wilayah yang berpopulasi besar dengan mereplikasi perilaku berbelanja online di negara maju.” (Kutipan Wikipedia).
8 Oktober 2012 – Peka dengan perkembangan trend di Indonesia, pada 8 Oktober lazada.co.id menjadi trending topic #2 di Twitter dengan campaign hastag #Bringmeto1D. Dalam campaign One Direction ini Lazada bekerja sama dengan SonyMusic untuk memberangkatkan beberapa pelanggan Lazada.co.id untuk bertemu dengan One Direction.


24 oktober 2012 – Tim Marketing sosial media Lazada bersorak gembira dengan melihat keberhasilannya atas 100,000 “likes” pada akun Facebook page Lazada.co.id.


12 November 2012 – Kinnevik, perusahaan investasi dari Swedia, menanamkan investasi hingga lebih dari USD 40 juta.


Desember 2012 – Dengan pelanggan yang terus puas dengan pelayanan dan produk yang dihadirkan, pada bulan terakhir di 2012, Lazada.co.id berada diposisi top 60 website di indonesia dan “like” Facebook yang sudah menembus angka 220.000.
5 Desember 2012 – Summit Partners, salah satu perusahaan modal usaha terbesar di dunia, berinvestasi sebesar USD 26 juta pada Lazada.
12 Desember 2012 –  Angka 12.12.12 adalah sebuah revolusi di dunia e-Commerce di Indonesia yang mana event ini diprakarsai oleh Lazada. Pada 12 Desember 2012 ini, Lazada.co.id menghadirkan berbagai produk pilihan dengan diskon yang sangat besar. Angka penjualan melonjak pesat setelah campaign ini.
31 Desember 2012 – Pentingnya sebuah User Interface sebuah website untuk kemudahan berbelanja tiap orang menjadikan Lazada meluncurkan website dengan interface terbaru, yang lebih bersahabat dan mudah digunakan oleh setiap pengunjung lazada.co.id. Pada bulan ini juga website lazada.co.id sudah memiliki kategori produk sebanyak 13 buah dan 25.000 produk yang dijual online.
Januari 2013 – Tengelmann, group retail strategis dari Jerman, menanamkan dana investasi yang dikabarkan mencapai USD 20 juta.
Februari 2013 – Iklan TVC Lazada.co.id tayang perdana di televisi nasional indonesia.
Maret 2013 – Kepuasan pelanggan Lazada.co.id tercermin pada peringkat Lazada.co.id mejadi website terbaik top 40 di Indonesia.
Hingga saat ini Lazada terus fokus untuk meningkatkan kelengkapan produk, memperluas jangkauan dengan memperkuat infrastruktur logistik, dan memberikan solusi pembayaran guna lebih menyempurnakan pengalaman belanja online yang mudah dan menyenangkan bagi seluruh pelanggan.


  1. Kiat Sukses Lazada Bisa Menembus Pasar
Berkaca dari bisnis Lazada, Lazada menjalani model bisnis yang jelas. Visi mereka pada waktu berdiri adalah menjadi toko online yang paling bisa dipercaya di Indonesia. Karena pada masa awal Lazada, mereka melihat masih banyak orang Indonesia yang belum percaya dengan belanja online, menurut mereka, ini adalah peluang yang harus segera diambil. Lazada percaya bahwa jika mereka ingin menjadi toko online yang paling besar, mereka harus menjadi toko online yang bisa dipercaya. Tetapi menjadi terpercaya saja belumlah lengkap, Lazada harus bisa menjadi toko online yang paling lengkap karena pada waktu itu, beberapa toko online yang sudah ada masih menjual produk yang kualitasnya tidak diketahui.
Dengan melihat celah itu, Lazada juga ingin menawarkan kualitas produk yang tinggi dan juga lengkap. Orang-orang yang datang ke Lazada tidak hanya bisa belanja barang elektronik saja, tetapi juga bisa belanja produk fashion, peralatan olahraga, dan lain-lain. Mereka percaya bahwa dengan melakukan hal ini mereka bisa meraih hati konsumen untuk menjadi toko online yang paling bisa dipercaya. Berikut strategi yang bisa membantu mereka meraih visinya untuk menjadi toko online yang paling bisa dipercaya, yaitu:


  1. Konsep B2C (Bussiness to Customer)
Lazada berbeda dengan toko online yang lain seperti tokopedia, kaskus, dan elevania. Ketiga toko online tersebut lebih mengedepankan C2C (marketplace) Hal ini menyebabkan owner marketplace memiliki kesulitan dalam mengontrol aktivitas keduanya. Terlebih lagi dalam penanganan masalah trust customer. Owner marketplace tidak dapat mengontrolnya karena aktivitas langsung dilakukan oleh kedua belah pihak. Owner marketplace hanya menangani masalah payment untuk keduanya sehingga dapat meminimalisir penipuan.
Dalam mencetak kisah suksesnya, Lazada mengedepankan trust customer dengan merekrut supplier terpercaya dan memiliki kualitas produk tinggi sehingga tidak mengecewakan pelanggan bahkan meningkatkan kepercayaan kepada Lazada. Konsep yang Lazada jalankan ini merupakan konsep B2C (Business to Customer). Lazada membeli produk dari supplier dan dimasukkan ke dalam warehouse mereka sebagian untuk menjadi stok dan sebagian dijual kepada customer. Dalam kasus ini Lazada dapat mengontrol kualitas produk, distribusi hingga setelah terjual kepada customer.


  1. Jasa Pengiriman
Lazada menggandeng beberapa agen ekspedisi terkemuka dan terpercaya di Indonesia seperti JNE, First Logistics, Pandu Logistics dan LazadaExpress. Dalam proses pengiriman ini dibagi menjadi 3 zona, yaitu Zona 1 daerah Jabodetabek dengan biaya pengiriman gratis jika minimum pembelian Rp 100.000,00. Zona 2 daerah selain Jabodetabek dari Indonesia bagian Barat hingga Nusa Tenggara Barat. Pada zona ini biaya pengiriman gratis ketika pembelian diatas Rp 90.000,00 dengan berat produk di bawah 6kg. Zona 3 untuk daerah Indonesia timur meliputi Kalimantan Selatan hingga Papua.


  1. Metode Pembayaran
Untuk mempercantik kisah sukses Lazada. Lazada menggandeng partner perbankan untuk mengatasi masalah pembayaran produk. Pembayaran produk dapat dilakukan dengan 3 cara, pertama melalui COD, dimana pembayaran dilakukan ketika barang dikirim sampai tujuan kemudian customer membayarnya. Cara yang kedua melalui transfer ke rekening Lazada, dalam hal ini Lazada menggandeng Bank BCA, Bank Mandiri, CIMB Niaga, dan Bank BNI. Terakhir, pembayaran melalui kartu kredit yang disediakan oleh Lazada.


  1. Garansi Pengembalian Uang
Tidak hanya COD, Lazada juga menawarkan Money Back Guarantee dimana customer bisa mendapatkan uang mereka kembali apabila tidak suka dengan barangnya atau barangnya tidak cocok selama 30 hari setelah barang sampai. Ini merupakan langkah yang berani dari Lazada pada waktu masa awal mereka, mengingat para pesaing mereka pada waktu itu hanya menawarkan Money Back Guarantee dalam dua hari saja. Lazada bisa menawarkan hingga 15x lipatnya.


Selain hal-hal yang disebutkan di atas, ada hal-hal lain yang dilakukan Lazada, yaitu:
  1. Penjualan yang Strategis
Ketika Lazada berdiri, mereka tahu bahwa mereka akan fokus pada produk elektronik. Ini terbukti dengan hasil penjualan awal Lazada di mana sekitar 95 persen berasal dari produk elektronik. Setiap produk itu mempunyai nilai yang berbeda, ada yang tinggi dan ada yang rendah, begitu juga dengan elektronik. Penjualan eletronik Lazada didominasi oleh smartphone dengan jumlah sekitar 70-80 persen. Blackberry menjadi primadona di smartphone karena Blackberry mendominasi penjualan smarphone di Lazada sekitar 70 persen lebih.
Sadar dengan tingginya permintaan Blackberry di masa-masa awal Lazada berdiri, Lazada lalu mencoba menjadikan Blackberry sebagai pusat perhatian dengan terus menawarkan diskon-diskon menarik agar orang mau mengunjungi dan berbalanja di Lazada. Upaya promosi ini mengharuskan Lazada untuk mengurangi margin mereka pada produk ini menjadi 3 persen.
Inilah seni dalam berbisnis, anda harus tahu yang mana yang sebaiknya menjadi prioritas dalam berbisnis. Lakukan dengan strategis dan penuh perhatian. Jika anda mempunyai toko online, coba cari tahu produk anda yang paling disukai dan banyak dicari orang, dengan begitu anda bisa mengeksplor lebih dalam lagi pada produk tersebut. Lagi, prioritas adalah hal yang penting dalam bisnis. Sangat tidak disarankan untuk melayani calon customer yang banyak tanya tapi ujung-unjungnya mereka tidak jadi membeli. Alangkah baiknya jika anda lebih baik dalam melayani customer yang sudah sering belanja di toko online anda untuk mempertahankan mereka agar terus belanja di toko anda dan tidak berpindah ke pesaing anda.


  1. Memperhatikan Prioritas
Menurut Lazada, semua hal harus mempunyai prioritasnya masing-masing. Semuanya tidak bisa berjalan sekaligus. Sebagai CEO, anda tidak bisa melakukan semuanya, harus ada elemen penting yang menjadi prioritas anda.


  1. Kepuasan Pelanggan
Meningkatkan penjualan dan  kepuasan customer adalah hal yang berbeda. Penjualan hanya mendatangkan uang kepada bisnis anda, tetapi supaya bisnis anda menjadi bisnis yang sustainable, kepuasan customer adalah kuncinya. Ketika bisnis anda sudah berjalan dan menunjukkan jumlah penjualan yang menarik investor, mereka tidak lagi fokus melihat penjualan anda, tetapi mereka lebih melihat tingkat retensi (persentase customer yang kembali membeli produk anda). Tingkat retensi ini sangat bergantung dengan kepuasan.
Fung (dalam acara Kopdar Online Shop yang disponsori oleh Rpx Express) mengakui bahwa tingkat retensi Lazada pada awalnya itu sangatlah rendah. “Untuk menghemat biaya, kami tidak menyiapkan stok barang di gudang, melainkan di supplier. Ini adalah kesalahan kami karena ketika suatu barang dipesan customer, kami harus mengontak supplier dahulu untuk memastikan ketersedian barangnya. Di sinilah masalahnya terjadi. Terkadang barang di supplier habis, jikapun ada, barang tersebut telat datang ke gudang kami. Tentunya ini akan menyakiti hati customer dan mengecewakan mereka.” Jika tidak bisa menggunakan sistem konsinyasi, Lazada terkadang nekat membeli barang tertentu dan dalam jumlah tertentu agar barang tersebut bisa segera siap di gudang. Lazada sadar bahwa jika barang tidak ready stock bisa mengurangi kepuasan dan tingkat retensi customer. Tentu ini bukanlah jalan menuju bisnis yang sustainable.
Ia menyarankan agar pebisnis toko online lebih memperhatikan kepuasan customer. Daripada terus menghabiskan uang untuk biaya marketing, mungkin sebaiknya anda memperbaiki kualitas produk dan layanan. Tetapi, kepuasan customer tidak hanya bergantung dari pelayanannya saja, anda juga harus memperhatikan tampilan halaman depan website dan halaman dalam proses pembelian barang. “Saya sering melihat banyak toko online yang memiliki produk bagus dan unik, tapi tampilan website-nya buruk dan sangat tidak menarik, navigasinya juga hancur,” ungkap Fung. Untuk memberikan pengalaman belanja yang menarik, anda harus memperhatikan halaman depan (front page) website anda agar orang merasa tertarik untuk menelusurinya. Lazada sendiri memiliki tampilan yang menarik dengan menampilkan menu highlight agar orang tahu produk mana saja yang lagi hot di Lazada.


  1. Tantangan yang Dihadapi Lazada
Di tengah kemajuan Lazada group yang pada bulan Maret 2015 lalu telah menginjak usia ketiga, sektor logistik dan sumber daya manusia menjadi tantangan mereka. CEO Lazada Indonesia mengatakan bahwa di Indonesia mereka memiliki satu gudang besar di Cakung dan baru dibuka Januari lalu. Gudang di Cakung tersebut memiliki luas area 12 ribu meter persegi. Perusahaan baru saja memindahkan logistik mereka ke gudang Cakung, yang empat kali lebih besar dari gudang lama di Ciracas, Jakarta Timur.
Masalah logistik lain yang dihadapi Lazada adalah infrastruktur dan keberagaman letak geografis. Perusahaan yang bekerja sama dengan 60 perusahaan transportasi dan kurir di seluruh Asia Tenggara mengakui, infrastruktur transportasi dan metode pengiriman di Asia Tenggara masih sangat buruk. Keberagaman letak geografis yang terdiri atas ribuan kepulauan seperti di Indonesia dan Filipina menjadi kendala logistik.
Pengembangan sumber daya juga perlu ditingkatkan, khususnya UKM yang mengembangkan bisnis melalui e-Commerce secara independen. Menurut Magnus, pedagang lokal juga kurang berpengalaman karena konsep e-Commerce masih menjadi hal baru bagi sejumlah pengusaha UKM. Tantangan terbesar yang dihadapi Lazada tahun 2014 terletak pada hubungan dengan para mitra. “Tantangan terbesar kami  sekarang adalah untuk memastikan bahwa semua mitra kami, pemasok, perusahaan logistik dan pedagang berhasil mengikuti pertumbuhan juga.”
Di tahun 2015 yang lalu, untuk mencapai ambisi itu, ada dua strategi besar yang menjadi fokus Lazada. Pertama, adalah mengembangkan platform Marketplace yang sudah terbukti efektif bagi peritel offline untuk menjangkau pasar online. Konsep menyediakan platform bagi toko offline untuk masuk ke online secara mudah ini memang cukup menarik. Mungkin bagi sebagian besar masyarakat masih terbentuk sebuah pemikiran bahwa toko offline tidak tergantikan atau tertandingi dan ini yang menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku e-commerce. Namun, sebenarnya toko online vs toko offline bukan masalah lagi, bagaimana pun pilihan harus tersedia bagi konsumen. Bisa saja konsumen melihat-lihat produk di internet dan memutuskan membeli di toko fisiknya, atau menemukan sesuatu yang disuka saat sedang di mall, namun memutuskan untuk membeli online.
Hal ini terlihat dan disadari para pemilik brand untuk memasarkan produknya secara online, dan peluang bagi perdagangan elektronik untuk menggandeng mereka, menyediakan sebuah wadah yang memudahkan bagi produsen maupun konsumen untuk memasarkan sekalipun mendapatkan barang kebutuhan.
Fokus kedua adalah mengembangkan layanan mobile. Lazada sudah meluncurkan aplikasi untuk versi Android dan akan segera menyusul  versi  iOS-nya. Pelanggan cenderung makin banyak menggunakan ponsel. Apalagi dengan kondisi macet, orang bisa berbelanja dari bus, mobil dan taksi. Lazada akan menawarkan semua pengalaman belanja mobile terbaik tahun ini.


  1. Perkembangan Lazada 5 Tahun Kedepan
Berdasarkan uraian di atas, kami berpendapat bahwa Lazada masih tetap dapat mempertahankan eksistensinya selama 5 tahun ke depan. Hal ini dapat dibuktikan dengan strategi yang selama ini dilakukan oleh pihak Lazada. Dengan menerapkan sistem bisnis dengan konsep B2C (Bussiness to Customer), Lazada dapat mengontrol kualitas produk, distribusi hingga setelah terjual kepada customer. Lazada juga menggandeng beberapa agen ekspedisi terkemuka dan terpercaya di Indonesia seperti JNE, First Logistics, Pandu Logistics dan LazadaExpress. Selain itu, Lazada juga menawarkan Money Back Guarantee dimana customer bisa mendapatkan uang mereka kembali apabila tidak suka dengan barangnya atau barangnya tidak cocok selama 30 hari setelah barang sampai.
Lazada juga melakukan penjualan yang strategis dan memperhatikan kepuasan pelanggan. Dalam hal ini Lazada mengerti apa yang sedang diinginkan oleh banyak customernya dan mencoba untuk melakukan hal-hal yang dapat menarik perhatian customer.
Dalam menghadapi tantangan yang ada, Lazada terus meningkatkan pengembangan sumber daya untuk memastikan bahwa semua mitranya, termasuk pemasok, perusahaan logistik dan pedagang berhasil mengikuti pertumbuhan juga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Microsoft Excel dan Lotus 123

Budaya Organisasi dan Manejemen di PT. Multi Nusantara Karya

Bakat dan Kreativitas